Selamat tidur, malam.

Hai.

Sekarang jam tidurmu.

Kulit wajahmu pasti tidak pernah berbekas bantal, karena tidurmu selalu telentang.

Menantang langit-langit kamar untuk berdongeng selagi kamu akan terlelap.

Kadang bergumam perlahan walau terpejam, apakah itu yang menarik di dalam mimpimu?

 

Aku selalu ingin mencuri waktu dan menyita perhatianmu.

Hanya karena supaya aku bisa masuk ke lipatan seprai tempat tubuhmu terbaring.

Melihatmu merapikan rambut belakang saat bangun, yang gepeng karena posisi tidurmu tidak pernah berubah.

 

Sudah hampir lima tahun aku begini. Enam puluh bulan. Kalikan tiga puluh. Kalikan dua puluh empat. Kalikan enam puluh.

Kalikan lagi enam puluh. Terakhir, kalikan enam puluh. Jika kamu benar, maka hasilnya ini : 9331200000

 

Itu banyaknya milisekon waktu sejak pertama aku jatuh cinta padamu.

Mengertilah, tulisan ini bukan bertujuan untuk merayu atau merajuk. Angka miliaran tadi adalah fakta matematis.

Satu bukti bahwa cinta bisa merambah ke batas angka dan rasa.

 

Kamu sudah terlelap, sebaiknya aku juga.

Setidaknya aku sudah menabung kembali di rekening waktuku. Sudah termasuk waktu aku melihatmu selagi tidur.

Andai bisa kutambahkan satuan uang di belakangnya, dolar, atau poundsterling lebih baik, aku akan sangat kaya.

Wow!

Tapi, tenang, kamu tidak ternilai.

 

Selamat tidur, malam.

Sampai jumpa (lagi).

 

Selamat datang.

Selamat datang di rumah baru. Rumah tak berpagar, dengan jendela-jendela lebar dan pemandangan bukit hijau di selatannya. Mari masuk. Maaf, harum catnya yang baru agak sedikit menganggu. Mestinya sudah kering, tapi kemarin mendung menggantung seharian. Masih lapang ya? Belum semua barang dipindahkan kemari, mungkin dalam satu atau dua minggu rumah lama baru benar-benar kosong.

 

Kita ke halaman samping yuk. Saya meletakkan bunga lily di sudut, dekat gazebo dengan sungai buatan yang melintas. Kerindangan pohon-pohon besar, menghalangi sinar matahari yang jatuh menimpa atap rumbia, teduh tenang. Menikmati senja, pacar pertama saya, di gazebo sering kali membuat saya lupa waktu.

 

O ya, ada yang ingin coklat panas?

 

Terima kasih ya, sudah datang dan berkunjung. Rasanya bahagia sekali menemukanmu di sini. Karena masih baru; banyak yang mesti dibenahi, pssttt….. saya sendiri masih agak-agak canggung dengan rumah baru ini. Datang saja kemari kapanpun kamu sempat. Kalau saya sedang tidak ada, kuncinya ada di ventilasi atas pintu.

Kamu tahu di mana tempat membuat kopi, teh atau coklat panas. Makanan ringan selalu ada di lemari dapur. Pilih tempat yang kamu suka; di gazebo, teras depan, atau teras belakang, di kamar atau di ruang tengah yang nyaman. Saya sudah meminta tolong seseorang untuk memotong rumput di teras depan, supaya kamu bisa lebih betah.

 

Jadi siapa yang ingin coklat panas?

 

Enam

Cinta butuh dipelihara.

 

Dalam sepak-terjangnya yang serba mengejutkan,

ternyata cinta butuh mekanisme untuk tetap bertahan.

 

Cinta bukan hanya impian dan kenangan.

 

Lebih dari itu, cinta adalah aku dan kamu.

 

Interaksi.

 

Hubungan yang dibiarkan dalam ketidakteraturan hanya akan jadi hantu yang menjejak di bumi.

 

Menggadaikan waktu demi relasi serasi.